Pernahkah kamu membayangkan dirimu memasuki suatu ruangan berisikan orang-orang yang kamu anggap pintar, stylist, dan supel? Bagaimana perasaanmu? Apakah kamu merasa bersemangat, tidak sabar ingin ngobrol dan bertukar cerita dengan mereka? Atau, kamu merasa sebaliknya, merasa tidak percaya diri berada di antara mereka dan ingin pulang saja?
Kalau kamu merasa yang pertama, bagus! Kamu memiliki kepercayaan diri yang baik. Jika sebaliknya, hati-hati, berarti kamu sedang terserang minder.
Sebenarnya, Minder itu Apa, Sih?
apa itu minder? perasaan saat kamu tidak yakin akan kemampuanmu. Kamu secara nggak sadar menganggap dirimu tidak akan cukup untuk mencapai suatu target tertentu.
Perasaan seperti ini membuatmu berpikir kamu tidak layak diperhitungkan orang lain. Kamu jadi khawatir akan kemampuanmu dan secara tidak sadar, selalu membanding-bandingkan diri orang lain yang justru membuatmu semakin down. Kamu nggak berharap banyak lagi soal dirimu sendiri, bahkan sangat mungkin kehilangan hasrat menggebu-gebu untuk mencapai mimpi dan cita-citamu. Bahayanya, akibat dari rasa kecewa dan sedih karena rasa minder ini membuat kamu jadi nggak bisa punya semangat untuk melakukan apapun.
Gejala Minder yang Negatif
Buat self-check, berikut ini beberapa tanda-tanda kamu sedang terkena gejala minder yang negatif menurut ahli:
Hanya Fokus Kepada Hal Negatif
Aku terlalu gemuk. Aku tidak berbakat. Aku tidak beruntung.
Kata-kata negatif semacam inilah yang menguasai pikiranmu sehingga kamu sulit untuk mengingat-ingat “apa sih kelebihanku?” Buatmu, kamu adalah yang terburuk.
Menutup Diri Kepada Keluarga dan Teman
Karena merasa tidak hebat dan berkemampuan, kamu rentan merasa bersalah dan malu dengan dirimu sendiri. Perasaan ini, nih yang kemudian membuatmu jadi menjauh dari lingkungan pergaulan, bahkan dari keluargamu sendiri. Kamu rentan merasa malu jika orang lain berhasil menemukan ketidakmampuanmu dan tidak ingin merepotkan orang lain karena merasa tidak diandalkan.
Mencari Perhatian dan Persetujuan Orang Lain
Karena kamu tidak merasa kamu memiliki kemampuan untuk melakukan sesuatu, kamu jadi merasa membutuhkan persetujuan dan perhatian orang lain untuk merasa sebaliknya.
Mencari perhatian orang lain dapat menjadi negatif jika kamu berulang kali membual untuk mencari simpati. Selain itu, kamu jadi kehilangan kepercayaan diri sama sekali. Kecuali jika ada orang yang menyatakan sebaliknya kepadamu.
Meremehkan Orang Lain
Ternyata, rasa minder juga bisa menimbulkan respon negatif lain, lho! Perasaan gagal yang menumpuk dalam dirimu dapat tersalurkan melalui berbagai macam sikap. Salah satunya adalah dengan meremehkan orang lain. Hal ini terjadi karena kamu juga merasa diremehkan, setidaknya oleh dirimu sendiri.
Merasakan perasaan minder yang mendalam bisa jadi membuat kamu tidak ingin merasakannya sendirian sehingga kamu meremehkan orang lain juga. Jika kamu punya kebiasaan ini, kamu harus berhati-hati mendeteksi penyebabnya, nih!
Menjaga Diri Tetap di Zona Nyaman
Kamu sangat takut jika harus berada di dalam situasi di mana orang lain dapat secara langsung membandingkan dirimu dengan orang lain, contohnya di dalam perlombaan.
Kamu tidak lagi ingin mengambil risiko untuk gagal karena kegagalan hanya membuatmu mempertanyakan kemampuanmu lagi. Kamu menjaga dirimu sendiri tetap berada dalam zona nyaman dan bertahan di sana, melakukan hal-hal yang kamu tahu dapat kamu lakukan dan bersama orang-orang yang kamu kenal.
Bagaimana Cara yang Tepat untuk Mengatasi dari Rasa Minder?
Tentu, buatmu yang ingin hidup dipenuhi emosi positif, selalu ada jalan untuk terlepas dari rasa minder. Penasaran apa aja? Yuk, kita coba bahas satu persatu!
Menerima Perasaan dan Menyangkal Pikiran Negatif
Merasa minder itu wajar kok. Semua orang yang kamu anggap keren itu juga pernah merasa minder dalam hidupnya. Jadi, kamu tidak perlu merasa bersalah jika berpikiran demikian. Jangan terjebak menjadi sosok yang denial akan perasaan tersebut.
Sebaliknya, belajarlah menerima perasaan minder yang kamu rasakan dari waktu ke waktu adalah bagian dari prosesmu untuk memperbaiki diri menjadi lebih baik.
Kemudian, kamu juga sebaiknya tidak melihat kesuksesan sebagai sesuatu yang hitam putih. Kamu melihat dirimu sebagai sosok yang sukses jika sudah mencapai standar tertentu dan tidak sama sekali jika tidak berhasil mencapainya. Akibatnya, kamu jadi mudah merasa buruk kepada dirimu sendiri dan berakhir merasa minder. Padahal, tiap orang punya proses, waktu, dan perjalanannya masing-masing.
Selain itu, yang tak kalah penting, jangan menganggap seluruh opinimu sebagai fakta. Jika kamu merasa kamu payah dalam melakukan suatu hal, itu tidak berarti kamu orang yang bodoh. Jika kamu berpikir orang lain mencemoohmu karena keteledoranmu, belum tentu itu faktanya.
Sebelum benar-benar menerima opini tersebut, tak ada salahnya untuk mengecek kembali, misalnya dengan mengingat-ingat kelebihan dan keberhasilan yang sudah kamu capai atau menanyakan kepada teman-teman dekat yang kamu percaya untuk meminta pendapat mereka atas keteledoranmu tadi.
Memberikan Afirmasi Kepada Diri Sendiri
Pernah dengar peribahasa “Rumput tetangga lebih hijau daripada rumput sendiri”? Yap, peribahasa ini sering sekali menjangkiti hidup kita. Mau sebanyak apapun pencapaian yang kamu dapatkan, sulit untuk merasa benar-benar cukup jika tidak dimulai dari diri sendiri. Seringkali berdiri berdampingan dengan orang lain membuat kita merasa tidak cukup baik sehingga penting banget buatmu mengingat pencapaian-pencapaian lain yang sudah kamu miliki selama ini.
Kamu harus ingat bahwa tiap-tiap orang punya “panggung”-nya masing-masing. Minder dalam waktu-waktu tertentu memang wajar, tetapi bukan berarti itu membuktikan kamu tidak berharga atau tidak sehebat dirinya. Penting untuk meluangkan waktu mengingat pencapaian yang telah kita dapatkan, sekaligus mengapresiasi diri karena telah bertahan.